Menikmati libur Lebaran di dalam negeri dengan segala tradisi dan budayanya tentu saja selalu menyenangkan. Seperti diketahui ada banyak sekali tradisi Lebaran di Indonesia yang cukup menarik seperti mudik atau pulang kampung, silaturahmi dari rumah ke rumah, makan ketupat dan opor ayam serta berbagai tradisi lainnya yang cukup dinanti-nantikan setiap tahunnya.
Akan tetapi, siapa sangka menikmati libur Lebaran di luar negeri ternyata juga punya sensasi yang tak kalah menyenangkan. Salah satu negara yang memberi sensasi istimewa yaitu Taiwan dan lebih tepatnya di Kota yang dijuluki sebagai Kota Azalea, Taipei.
Tim Travelmaker.ID pun mendapatkan kesempatan menikmati langsung sensasi berbulan puasa sekaligus Lebaran di Taipei.
Berbulan Puasa di Taipei
Bulan suci Ramadhan ternyata akan terasa lebih berkesan saat kita menjalaninya di negara dimana umat muslim merupakan minoritasnya. Kesabaran dan keimanan diuji benar dan positifnya memaksa kita lebih hemat dalam membelanjakan budget traveling, karena sekalipun ada banyak street food yang lezat tetapi kita cenderung tidak serta merta langsung membelinya karena berpuasa.
Tim Travelmaker.ID sempat merasakan sekitar 5 hari berpuasa di Kota Taipei, sensasi sahur dengan makanan fast food dan makanan cepat saji yang dipanaskan di oven yang dibeli di Seven Eleven pun jadi andalan.
Sementara untuk berbuka puasa, tinggal memvariasikan menu fast food dengan beberapa restoran khas Indonesia yang dapat ditemukan dengan mudah di sekitaran Taipei Main Station (Taipei City Mall). Menu-menu yang ditawarkan pun sangat menggugah selera, ada Nasi Ayam Penyet, Nasi Uduk, Lauk Pauk khas Nusantara, Es Teh Manis, Es Campur dan bahkan Gorengan juga ada.
Kebetulan cuaca di bulan Juni cukup panas, jadi imbangilah keadaan tersebut dengan mengenakan pakaian tipis sehingga tidak kegerahan dan gunakan alas kaki yang nyaman karena akan banyak berjalan kaki, sekalipun hanya untuk sekedar berpindah station MRT.
Berlebaran di Kota Taipei
Setelah menikmati 5 hari berpuasa di Taipei, akhirnya sampailah di Hari Kemenangan Idul Fitri. Tentu saja aktifitas yang paling pertama harus dilakukan adalah melaksanakan Sholat Ied di Taipei Grand Mosque atau Masjid Agung Taipei. Sholat Ied dimulai pukul 07.15 waktu setempat, dan dihadiri oleh umat muslim dengan berbagai latar belakang negara, ada yang dari Indonesia, Taiwan, Timur Tengah dan bahkan Afrika.
Sisi unik dari pelaksanaan Sholat Ied ini adalah pada khotbah-nya, di awal Khotib menggunakan bahasa Arab sementara untuk khotbah keduanya menggunakan bahasa Mandarin. Menarik!
Selain itu, Sholat Ied ini dilaksanakan dalam 2 shift, hal ini dilakukan semata-mata untuk mengakomodir membludaknya jumlah jamaah Sholat Ied yang sampai meluber ke pinggir jalan di depan Masjid. Untuk Shift kedua Sholat Ied dilaksanakan pada pukul 09.00 waktu setempat dan cenderung lebih sepi dibandingkan giliran awal.
Sehabis melaksanakan Sholat Ied, para jamaah pun bersalam-salaman sebagai tanda saling memaafkan, kemudian bergerak sedikit keluar masjid sudah tersedia banyak sekali jajanan yang menggiurkan seperti Kebab, Shawarma, Burger, HotDog, Nasi Uduk, Nasi Ayam, Lemper, Gorengan, Kue basah dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dan untuk mendapatkan makanan ini diperlukan ekstra tenaga karena harus ikut menyelinap dalam kumpulan masyarakat yang mayoritas adalah para Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Sekalipun harus agak beradu otot, akan tetapi rasa makanan yang disajikan cukup sebanding dengan perjuangannya.
Selain di Taipei Grand Mosque, ibadah Sholat Ied juga dilaksanakan di Taipei Main Station dengan total 3 shift yaitu pukul 07.30, 09.00 dan 11.00 waktu setempat.