Setelah melalui Pemilu Presiden dan Legislatif yang berjalan cukup aman dan mampu menarik antusiasme masyarakat Indonesia merayakan pesta demokrasi yang hanya berlangsung sekali dalam 5 tahun ini, perekonomian Indonesia ternyata mencatatkan pertumbuhan yang cukup menggembirakan. Sebuah proyeksi terkait perekenomian tanah air ini, tertuang dalam laporan lembaga keuangan internasional Morgan Stanley pada Rabu (17/4), mencatatkan bahwa Indonesia mampu tumbuh mencapai 5,3% lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya 5,17%. Morgan Stanley juga memperkirakan bahwa Indonesia dapat melawan arus global (perlambatan ekonomi) pada 2019. Tentunya fakta ini menjadi angin segar dalam segala sektor usaha, demikian juga pada sektor infrastruktur dan properti, seperti yang diakui pula oleh Hene Putro selaku General Manager Apartemen Skandinavia.
“Dengan kombinasi perbaikan kondisi keuangan global serta kondisi makro domestic memungkinkan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan yang berimbas pada cicilan KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Bila suku bunga acuan turun, perbankan juga secara perlahan akan menurunkan suku bunga kredit. Ini hal yang tentu menjadi pencerahan bagi mereka para non-investor yang masih dalam tahap ‘meninjau’ kestabilan ekonomi untuk memutuskan berinvestasi dalam properti,” ungkap Hene saat ditemui Travelmaker.ID pada acara Open House Skandinavia di Tangerang, pada hari Sabtu (27/4).
Menurut Hene, fokus negara terhadap bantuan sosial dan pada infrastruktur juga akan menghasilkan efek ganda yang lebih besar dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Tangerang sendiri sebagai kota mandiri terus memperlihatkan pertumbuhan khususnya di sektor infrastruktur, jalur-jalur utama semakin baik, ditambah dengan pembangunan tol yang tak henti, ini juga berimbas langsung pada internal selling kami, masyarakat kerap bergabung dengan Skandinavia setiap bulannya mencapai lebih dari 15 unit dan semakin banyak yang juga bergabung untuk investasi jangka panjang unitnya pada Fika Rooms,” tambahnya.
Saat ditanyakan kembali terkait perkembangan bisnis properti ini saat harus memasuki momen melemah dikarenakan adanya momen Ramadhan dan Idul Fitri di depan mata, Hene menjelaskan bahwa pihak pengembang Apartemen Skandinavia telah memperhitungkan dengan jeli kemungkinan penurunan tersebut dan masih cukup yakin seluruh unit akan habis terjual pada Desember 2019 dan paling lambat pertengahan 2020.
“Walaupun harus diakui masa April, Mei, Juni akan sangat berat bagi kami dalam hal penjualan unit baru, karena April ada Pemilu, Mei dimulainya Ramadhan dan Juni adalah momennya Lebaran, maka kami pun sudah memperhitungkan bahwa guna melewati pelemahan ini, kami harus memberikan pancingan atau rangsangan berupa promo menarik atau bahkan hadiah langsung yang akan mampu menarik potensi adanya penjualan unit di masa 3 bulan tersebut. Kami yakin paling cepat akhir 2019 dan paling lama pertengahan 2020 seluruh unit Skandinavia akan habis terjual,” jelas Hene.
Tak heran apabila pengembang juga kerap melaksanakan Open House sebagai salah satu strategi untuk mengundang dan mendekatkan diri pada para calon pembeli. Pengembang optimis penjualan properti khususnya Skandinavia yang terletak di tengah pembangunan infrastruktur yang semakin baik akan habis pada pertengahan tahun 2019. Sabtu (27/4) dan Minggu (28/4), Open House yang dilaksanakan di area Marketing Office, Tangcity Superblock, terlihat ramai dikunjungi oleh undangan yang disuguhkan sajian dari Quisnoz dan Janji Jiwa.