Lima pemuda Muslim Australia tengah berkunjung ke Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar untuk memperoleh pengalaman keberagaman dan toleransi beragama di Indonesia secara langsung serta berbagi pengalaman mereka tumbuh besar di Australia, negara dengan budaya yang beragam.
Mereka berkunjung ke Indonesia sebagai bagian dari Program Pertukaran Tokoh Muslim Muda Australia-Indonesia (MEP). Kelima peserta terdiri atas tiga perempuan dan dua laki-laki dari Sydney dan Melbourne yang bekerja di bidang pendidikan, pengembangan masyarakat, sosial, dan layanan finansial.
Dalam program yang berlangsung selama dua minggu (28 Januari – 9 Februari 2019), mereka akan bertemu dengan organisasi-organisasi Islam, para pemimpin komunitas, akademisi dan media, serta berkunjung ke pesantren. Program mereka mencakup kegiatan budaya dan antar-agama seperti menghadiri ibadah salat Jumat di Masjid Istiqlal dan mengunjungi Candi Borobudur.
Sepuluh delegasi Muslim Indonesia juga akan berkunjung ke Australia sebagai bagian dari program ini.
Sejak didirikannya Program MEP pada tahun 2002 oleh Australia-Indonesia Institute, lebih dari 200 tokoh Muslim muda dari kedua negara telah berpartisipasi, memperoleh pengalaman tentang Islam dan keberagaman di masing-masing negara.
“Program Pertukaran Tokoh Muslim Muda membangun pemahaman mendalam bagi masyarakat Australia tentang Islam di Indonesia dan, bagi masyarakat Indonesia, kesadaran lebih besar tentang masyarakat Australia yang multikultural,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan.
“Di dunia di mana intoleransi semakin meningkat, dua negara tetangga dekat seperti Indonesia dan Australia dapat menunjukkan kepada dunia pentingnya saling pengertian,” tambahnya lagi.