Home Blog Lemo dan Londa, Destinasi Wisata Pemakaman Khas Toraja yang Melegenda

Lemo dan Londa, Destinasi Wisata Pemakaman Khas Toraja yang Melegenda

written by Admin December 31, 2018

Toraja merupakan salah satu destinasi wisata utama di Sulawesi Selatan selain tentunya ibukota provinsi, Makassar. Toraja selain memiliki daya tarik keindahan alam yang sudah dikenal sejak lama, juga memiliki unsur budaya yang mampu menarik perhatian dunia.

Unsur budaya yang masih berlangsung di Toraja dan hingga kini masih menjadi magnet pariwisata adalah budaya tradisi menyimpan mayat yang menyerupai mumi khas Toraja. Tradisi ini sudah berusia ratusan bahkan ribuan tahun dan bukti pelestariannya masih dapat dilihat secara langsung di Toraja. Ada 2 lokasi yang telah disulap menjadi destinasi wisata pemakaman di Toraja yaitu Lemo dan Londa.

  • Lemo

Nama Lemo telah menjadi daya tarik budaya dan destinasi wisata pemakaman di Toraja. Di sini terdapat sebuah kubur batu yang telah menjadi pemandanganistimewa sekaligus mengagumkan. Terletak di Desa Lemo, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, destinasi wisata Lemo merupakan kuburan yang dibentuk  langsung pada dinding bukit dan pada peruntukan awalnya ternyata khusus hanya bagi bangsawan Toraja.

Tau-Tau Berjajar Rapi di Kawasan Wisata Pemakaman Lemo, Toraja

Kabarnya terdapat lebih dari 70 lubang batu kuno yang berada pada dinding bukit dan di dalamnya disimpan patung kayu (tao-tao/tau-tau) sebagai representasi dari mereka yang sudah meninggal. Tidak semua orang Toraja bisa dibuatkan tau-tau hanya kalangan bangsawan saja yang berhak dibuatkan tau-tau dan itu pun setelah memenuhi persyaratan adat.

Menariknya, pada makam Batu Lemo ini  terdapat serambi tau-tau pada dinding batu terjal menghadap langsung ke alam terbuka. Tau-tau di makam Batu Lemo Tana Toraja ini dianggap dapat mewadahi roh dari si mati dan biasanya terbuat dari kayu atau bambu. Secara periodik pakaiannya dapat diganti melalui upacara yang disebut Ma’nene (menghormat kepada orang tua).

Kata Lemo sendiri berarti jeruk, jeruk yang dimaksud ini ditujukan kepada gua batu terbesarnya yang berbentuk bundar menyerupai buah jeruk seakan membentuk pori-pori buah jeruk. Menurut penuturan masyarakat setempat, kuburan tertua di tempat ini adalah seorang tetua adat bernama Songgi Patalo.

Sementara itu, akses ke kawasan makam Batu Lemo Tana Toraja tidaklah terlalu sulit karena sangat dekat dari Makale, ibukota Rantepao, Toraja.

  • Londa

Kawasan pemakaman Londa yang terletak di Desa Sendan Uai, Kecamatan Sanggalangi, Sulawesi Selatan ini juga telah menjadi salah satu kawasan wisata pemakaman yang ada di Toraja, lokasi ini berjarak 7 kilometer di sebelah selatan kota Makale, ibukota kabupaten Tana Toraja.

Nama Londa kini telah menjadi sangat populer, dan mungkin alasan kepopuleran Londa terletak pada fakta bahwa di dalam gua ini terdapat ratusan tengkorak dan ribuan tulang belulang yang sebagian sudah berumur ratusan tahun dan wisatawan yang datang bisa melihatnya secara langsung dan dari jarak yang sangat dekat. Terdapat juga peti-peti mati yang masih baru. Walaupun demikian ntah kenapa, udara di dalam gua tetap terasa sejuk dan tidak berbau apapun.

Tumpukan Peti Mayat Tepat di Luar Gua Londa, Toraja

Hampir sama dengan Lemo, Londa adalah kuburan yang ditempatkan pada sisi batu karang terjal, salah satu sisi dari kuburan itu berada di ketinggian dari bukit mempunyai gua yang dalam dimana peti-peti mayat/erong diatur dan dikelompokkan berdasarkan garis keluarganya sedemikian rupa. Sementara di sisi lainnya, ada puluhan tau-tau berjejer di depan liang kubur.

Saat berada di depan gua, akan terlihat bahwa Londa memiliki dua gua yang dapat dimasuki oleh pengunjung. Menurut guide setempat bahwa dua gua ini sebenarnya saling berhubungan, tetapi pengunjung harus setengah merayap untuk berpindah dari 1 gua ke gua lainnya, atau untuk lebih mudahnya 2 gua ini bisa dimasuki bergantian. Menurut data yang ada panjang dari gua Londa ini mencapai sekitar 1.000 meter.

Salah satu alasan yang membuat nama Londa cepat sekali populer di kalangan wisatawan dunia, adalah ada berbagai keunikan yang dapat ditemukan di Londa. Selain gua yang sejuk dengan tulang belulang serta peti mayat yang tersimpan di dalamnya, adapula sebuah kisah menarik yang mirip kisah cinta terlarang ala Romeo dan Juliete.

Dikisahkan oleh guide yang mengantar, ada sepasang kekasih yang dilarang berhubungan cinta karena masih memiliki hubungan saudara dekat dan kemudian karena merasa tidak mendapatkan restu yang dibutuhkan untuk bersama, keduanya bunuh diri. Kisah bunuh diri mereka pun ternyata ada dua versi, versi pertama mengatakan mereka terjun dari tebing, tapi adapula yang mengatakan mereka menggantung diri. Di gua Londa ini tulang belulang sepasang kekasih ini diletakkan berdekatan dan sangat menarik perhatian pengunjung untuk sekedar berfoto dan melihatnya dari dekat.

You may also like

Leave a Comment