Obaja Tour & Travel yang pada tahun ini tepat berusia 20 tahun, tampil penuh percaya diri menatap gelaran Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2018 yang digelar di Asembly Hall Jakarta Convention Centre, Jakarta dari tanggal 5-7 Oktober 2018. Dengan booth yang didesain unik bertema cafe dan terpilih sebagai ‘The Best Booth’ kategori Platinum Agent di ajang GATF 2018 phase 2.
Obaja Tour & Travel mencoba menawarkan berbagai pilihan perjalanan dari mulai untuk independent travelers bahkan sampai paket grup juga tersedia lengkap. Tak hanya itu, Obaja juga menyediakan jasa konsultasi perjalanan, penyewaan Wifi khusus traveling dan bahkan juga jasa pemesanan penginapan.
Ditemui di sela-sela kesibukan melayani customer di ajang Garuda Indonesia Travel Fair 2018 phase 2, Luciana Dewi Judosasmito selaku Marketing Communication & CRM Head PT BET Obaja International menyatakan bahwa hampir seluruh destinasi yang tersedia dan tak hanya itu ada pula beberapa gimmick menarik bahkan cashback tambahan bagi pelanggan yang membeli di booth milik Obaja Tour & Travel ini.
“Pada GATF 2018 phase 2 ini Obaja memberikan penawaran istimewa bagi pengunjung yang bertransaksi, yaitu berupa tambahan cashback diluar cashback yang diperoleh dari bank partner GATF 2018 ini. Bahkan ada berbagai hadiah-hadiah menarik untuk setiap transaksi di booth milik Obaja Tour & Travel ini,” ungkap Luci sapaan akrabnya.
Sayangnya sekalipun banyak menyediakan penawaran menarik, akan tetapi gelaran travel fair terbesar di Indonesia yang memasuki fase kedua pada tahun 2018 ini, diakui Luciana sangat sepi pengunjung. Alasannya mungkin karena perhelatannya nyaris berbarengan dengan Asian Para Games 2018 yang berpusat di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang sangat berdekatan dengan area berlangsungnya GATF 2018 phase 2 ini.
“Sangat disayangkan sepi sekali GATF kali ini, mungkin karena ada banyak pengalihan lalu lintas dan penutupan jalan di sekitaran kawasan Senayan jadi mempengaruhi minat masyarakat datang ke GATF. Kan barengan sama Asian Para Games juga ni travel fair-nya. Otomatis penjualan kita juga jadi kurang maksimal,” katanya.
Berdasarkan pantauan Travelmaker.ID pada hari terakhir penyelenggaraan GATF 2018 phase 2 (7/10), memang terlihat sekali masyarakat yang hadir tidak sebanyak pada edisi-edisi sebelumnya. Bisa jadi sudah mulai malasnya masyarakat membeli dan merencanakan perjalanan dengan cara konvensional, banyak yang sudah mulai beralih ke digital.
“Saya yakin saat ini, sudah masanya kita mulai coba beralih ke digital. Karena sekarang sudah mulai banyak masyarakat dan pelanggan kami yang lebih suka merencanakan perjalanan dengan cara telepon ataupun menggunakan aplikasi Obaja. Aplikasi ini adalah salah satu cara kami menyapa pelanggan setia kami yang sudah mulai meninggalkan cara yang konvensional,” jelas Luciana.
Obaja Tour & Travel saat ini sudah mulai melirik juga bisnis pariwisata yang anti-mainstream yaitu menggarap juga bidang MICE dan EO dan juga transportasi berupa OB-Trans untuk keperluan pariwisata.