Awalnya mungkin tidak banyak masyarakat Indonesia yang mengenal nama Fedi Fianto. Padahal nama ini telah membawa harum nama Indonesia di kancah perhelatan Xtreme Triathlon dunia, belum lama ini.
Siapakah Fedi Fianto ini?
Fedi Fianto merupakan atlet non-profesional asal Bandung yang telah berhasil menjadi orang Indonesia pertama yang menyelesaikan ajang Isklar Norseman Xtreme Triathlon di Eidfjord, Norwegia.
Isklar Norseman Xtreme Triathlon yang termasuk dalam kategori ekstrim ironman itu terdiri dari olahraga renang, sepeda, dan lari. Setiap peserta harus menempuh jarak 226 km dengan berenang sejauh 3,8 km, bersepeda sejauh 180km, dan lari maraton sejauh 42,2 km.
Fedi menyelesaikan perlombaan dengan waktu 19 jam, terpaut 9 jam dari atlet profesional yang berhasil menjadi juara. Namun perjalanan Fedi dalam perlombaan ini tidaklah berlangsung mulus, pria yang sehari-hari bekerja di sebuah digital agency itu mengalami kendala dengan sepedanya.
“Saya memulai race dengan kondisi nggak ideal. Saya pakai sepeda sewaan, karena saya nggak bawa sepeda sendiri. Sepeda sewaan nggak fit (dengan postur tubuhnya), saya sakit sekali di pinggang. Saya harus berhenti beberapa kali untuk setting sendiri sepedanya. Untuk setting itu makan waktu berjam-jam,” ungkapnya dalam jumpa pers yang diselenggarakan di Walking Drums, Kebayoran Baru, pada hari Kamis (16/8).
Bahkan sekitar 2 minggu sebelum berangkat ke Norwegia, Fedi menceritakan bahwa dirinya sempat mengalami kecelakaan sepeda di kawasan Bintaro dan sempat membuatnya membatalkan keikutsertaannya di ajang ‘Road To BNI UI Half Marathon 2018’.
“Saya sempat mengalami kecelakaan sepeda saat masa persiapan menuju ke Isklar Norseman Xtreme Triathlon. Kecelakaan ini membuat memar lutut dan paha saya, bahkan kepala sempat terbentur aspal juga. Tetapi syukurlah, saya akhirnya bisa berangkat ke Isklar Norseman Xtreme Triathlon dalam kondisi yang fit 100%,” jelasnya kepada Travelmaker.ID.
Fedi juga mengakui bahwa kegiatan yang diikutinya tersebut, tidak didukung oleh pemerintah. Ia harus mengeluarkan biaya sendiri dan meminjam barang-barang yang dibutuhkan dari komunitas ‘Triathlon Buddies’ (Tribuds).
“Kita sebetulnya mencoba untuk kontak ke Kedutaan Besar, cuma memang mereka tidak ada dana buat support. Kemarin sempat ketemu sama pak Dubes-nya, tapi setelah acara selesai. Ada acara sharing di Oslo dengan Pak Todung Mulya Lubis,” tutupnya.