Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) tengah menyiapkan gebrakan baru untuk mendukung pariwisata sekaligus program vaksinasi pemerintah yang saat ini tengah berjalan, namanya Pariwisata Berbasis Vaksin.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menjelaskan tentang program Pariwisata Berbasis Vaksin ini pada Weekly Press Briefing Kemenparekraf yang digelar secara virtual dari Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada hari Selasa (22/6).
“Mengenai program open border di Bali kita sudah siapkan program Bali sebagai destinasi Pariwisata Berbasis Vaksin. Karena Bali sangat membutuhkan wisatawan, ekonominya terkontraksi -12 pada kuartal III, -12 pada kuartal IV, -9 di kuartal I ini. Dan untuk kuartal II di 2021 kemungkinan -8 sampai -9 dan ini sangat menyedihkan, Bali terus mengalami kontraksi. Ibaratnya saudara kita membutuhkan makanya kita memberikan prioritas,” terang Menparekraf.
Sementara itu, Menparekraf juga mengungkapkan asal gagasan Pariwisata Berbasis Vaksin ini, yang ternyata telah lebih dulu menjadi ‘umpan’ promosi dari negara-negara lain di dunia dalam rangka menarik minat wisatawan.
“Wisata vaksin ini kita sudah diskusi melibatkan juga Menteri Kesehatan dan dalam diskusi kami ditugaskan di rapat internal bersama Presiden untuk menyiapkannya. Karena kami sudah melihat berseliweran tawaran wisata berbasis vaksin dari negara-negara lainnya dan ini sangat menggiurkan sampai jadi pusat perhatian dari wisatawan,” ungkapnya.
Dijelaskan Menparekraf, program Pariwisata Berbasis Vaksin ini dilakukan untuk mendorong lebih banyak vaksinasi dapat terdistribusi secara masif. Dan dalam tahap pertama pemberlakuan program Pariwisata Berbasis Vaksin ini akan menyasar wisatawan domestik terlebih dahulu.
“Kita berharap wisata berbasis vaksin mendapatkan jumlah penyebaran program vaksinasi, selain itu yang berkunjung ke Bali sudah tervaksinasi atau paling tidak sudah masuk dalam program vaksinasi bisa divaksin sebelum ke Bali maupun saat kunjungan dan pulang dari Bali. Namun konsepnya sedang kita finalisasi dan nanti akan diumumkan bersama dengan Gubernur Bali. Arahan pimpinan difinalisasikan bersama Gubernur Bali dan diumumkan bersama-sama,” jelasnya.
Menariknya, Menparekraf juga menjanjikan jika program ini berhasil meningkatkan animo berwisata sekaligus vaksinasi masyarakat, ada kemungkinan dilakukan juga di daerah lainnya.