Seiring semakin menurunnya kasus aktif penyebaran Covid-19 di Indonesia, pemerintah pun terus membuka serta melonggarkan persyaratan kepada masyarakat menyambut mudik Lebaran 2022. Hal inipun disambut baik oleh sejumlah pelaku pariwisata mengingat mudik Lebaran bisa dianggap sebagai momen untuk pulang kampung sekaligus berlibur yang secara langsung akan memberikan harapan bangkitnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pada kesempatan TravelmakerID berjumpa dengan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Semarang, Heru Subroto, sang Kadipar yang baru menjabat selama beberapa bulan ini pun mengatakan Kabupaten Semarang telah mempersiapkan beberapa hal untuk menyambut wisatawan ketika mudik Lebaran.
“Pasca pandemi kita punya trik untuk menyambut wisatawan ketika mereka mudik ke Kabupaten Semarang. Pertama, pandemi mengubah cara orang berwisata. Wisatawan kini lebih suka dengan ruangan terbuka,” terangnya dalam acara seminar bertajuk ‘Kesiapan Sektor Parekraf Dalam Negeri Hadapi Pembukaan Border Wisatawan Mancanegara’ yang digelar Forum Wartawan Pariwisata & Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) di Kampoeng Kopi Banaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada hari Rabu (30/3).
“Kita punya potensi wisata ruang terbuka (alam). Sehingga ini menjadi salah satu peluang untuk mendatangkan wisatawan setelah dua tahun tidak diperbolehkan mudik. Oleh karena itu Kabupaten Semarang pun juga menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat,” jelasnya lagi.
Lebih lanjut, kemudian Kadispar menjelaskan trik yang kedua yaitu dengan memfasilitasi wisata berbasis keluarga.
“Mudik yang pasti mereka tidak seoranga pasti sekeluarga. Oleh karena itu kami pun juga menyiapkan destinasi wisata khusus keluarga,” tuturnya.
Trik yang ketiga yaitu menerapkan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental sustainability).
“Kami menerapkan prinsip pengelolaan CHSE. Kalau bersih, sehat kan bisa jadi daya tarik mereka untuk berkunjung ke destinasi wisata,” tutupnya.
