Traveling dan kolektsi bisa jadi merupakan kombinasi hobi yang bisa berpadu dengan sempurna. Karena dengan traveling ke berbagai tempat akan memperbesar kemungkinan menambah koleksi barang yang unik.
Yuk, manfaatkan waktu untuk mencari tahu tren terbaru dan trik-trik menambah koleksi dengan cerdas. Dengan berkaca pada pengalaman seorang traveler yang juga merupakan kolektor, Ayla Dimitri.
Ayla yang dikenal juga sebagai salah satu fashionista top Indonesia dan memiliki sebanyak 350.000-an followers di Instagram, kini menikmati kesibukannya sebagai content creator dan pegiat wisata. Lewat hobinya inilah, Ayla mulai mengeksplorasi, mencatat, mengoleksi dan memilih barang seni dengan teliti. Jiwa seni berperan menjadi modalnya dalam menemukan ‘harta karun’ barang koleksi di petualangannya.
“Tentu aku dengan senang hati membagikan tips hunting koleksi-koleksi unik bagi travelers Indonesia. Meski kini belum bisa belanja secara langsung, namun kita bisa membuat bucketlist dari hal-hal yang kita inginkan,” ungkapnya.
Ayla pun merangkum rahasianya berburu koleksi unik dan menarik di Singapura.
- Paragon di Orchard Road
Orchard Road, merupakan jalan sepanjang 2,2 km di Singapura sudah lama dikenal sebagai surganya belanja Singapura. Jalan ini tumbuh bertahun-tahun bersama bermacam pusat belanja, outlet merek-merek lokal yang mendunia, serta tempat makan dan hotel bercita rasa tinggi. Trotoar yang ekstra lebar memudahkan semua berpindah dengan mudah antar mall.
Di antara mall yang sering dikunjunginya, Ayla selalu menyempatkan ke Paragon. Di sini, dirinya selalu meng-update info dari puluhan gerai utama merek mode dunia seperti Burberry, Jimmy Choo, Tod’s, Gucci dan lainnya.
“Lagi nyari brand internasional kenamaan? Langsung aja ke Paragon! Paragon memang sejak lama sudah menghadirkan merek terbaik dunia di koleksinya,” ajaknya.
- Actually
Ayla juga mengakui bahwa dirinya suka mampir ke Actually, satu gerai konsep alias concept store berisi berbagai label kontemporer dari berbagi penjuru dunia. Lokasinya hanya beberapa langkah dari Paragon.
Ayla berpose di Actually, concept store yang selalu menghadirkan barang-barang tren terbaru.
“Nah, toko ini kreatif menempatkan dirinya. Brand kontemporer dunia seperti Fjallraven, Freitag, dan Dr. Denim adalah contoh koleksi di Actually ini. Yang kusuka dari Actually ya karena menyediakan banyak pilihan baju santai berkelas. Gerai ini selalu sukses membuat aku mengintip tren terbaru dan ujungnya: belanja!” ujarnya.
- AmeVi Designs
Kira-kira bagaimana hasil sinergi ibu dan putrinya yang sama-sama berjiwa seni tinggi?
Di Singapura, contohnya ada di AmeVi Designs. Didirikan pada 2006, label ini fokus memproduksi aksesoris dan kerajinan perca buatan tangan.
Kreativitas dan ikatan kuat antara ‘Amy & Vi’ terlihat kuat di logo bergambar ibu dan anak yang tersenyum hangat. Meskipun sudah memiliki toko online sejak 2012, merek ini selalu hadir di berbagai pameran, memanjakan konsumen fanatiknya dengan desain terbaru perhiasan, gantungan kunci, tas kain dan puluhan lainnya.
“Aku sih suka kalung, cincin, anting dan jepit rambutnya AmeVi. Tampak sekali mereka diciptakan dengan sepenuh jiwa. Intinya, ibu dan putrinya itu berkarya sepenuh hati,” kata Ayla.
- To Be Calm
To Be Calm punya keunikan tersendiri sebagai spesialis essential oil dan parfum karya Cherylynne Clews, seorang Australia yang memusatkan bisnisnya di Singapura. Dari tangannya, muncul kreasi-kreasi lilin harum dari kedelai yang telah diproses khusus sehingga awet wanginya.
Koleksi produknya mencakup gift set, cenderamata, produk perawatan tubuh, lilin, diffuser, hingga essential oil.
“Yang kusuka dari To Be Calm adalah, mereka selalu ada pilihan baru dan eksklusif bagi teman maupun keluarga. Mereka sukses menyajikan lilin aromatik menjadi kemewahan personal dan cenderamata yang akrab,” jelas Ayla.
- WhenIWasFour
Inilah toko oleh-oleh terkenal di Waterloo Street, dekat Singapore National Library. Gerai ini menyediakan pilihan plush toy, gantungan kunci, tas kain, pin, dompet dan aksesoris lain.
“Yang suka pernak-pernik, wajib hukumnya untuk selalu update koleksi dari WhenIWasFour. Toko ini unik banget dan selalu sukses membawa kenangan masa kecil dalam bentuk aksesoris eksklusif. Misalnya nih, ada lho kaos kaki keberuntungan bertema obat nyamuk dan bantal bermotif bungkus snack, hahaha! Masih banyak lagi design out-of-the box yang bikin aku tersenyum dan langsung beli,” ungkap Ayla.
- Bynd Artisan
Berlokasi di Holland Singapore, distrik favorit komunitas ekspat, Bynd Artisan memberikan pengalaman unik bagi pecinta kerajinan. Bengkel seni ini berkolaborasi dengan seniman hebat untuk membuat produk kertas dan kulit.
Usaha ini erat kaitannya dengan pengalaman Winnie Chan di bisnis stationery keluarganya yang eksis sejak 1940-an. Mundur dari usaha keluarganya untuk fokus di Bynd Artisan di 2017, Winnie berhasil membawa sukses besar pada seni penjilidan buku di Singapura.
Sejumlah mall kelas atas mengajak Bynd Artisan bekerja sama menggelar workshop ‘berkreasi dengan produk kulit’.
“Bynd Artisan adalah bukti bahwa para milenial juga cinta buku dan appreciate terhadap kreasi kulit yang dicipta dengan sepenuh jiwa. Aku suka dompet, buku agenda, dan pernik kulit lainnya yang dikerjakan di sanggar mereka. Bahkan, aku masih takjub melihat seorang seniman berusia 70 tahun berbagi sensasi berkarya menjilid buku,“ jelasnya.
- Supermama
Supermama adalah suatu toko desain dan kerajinan unik. Tujuan mereka sederhana: mengoleksi, berkreasi dan memilah benda bermakna, serta berharap para pelanggan dapat menyediakan waktu sejenak untuk menikmati budaya dengan lebih tenang. Tak heran, label ini sukses menyajikan kekayaan dan keragaman budaya Singapura.
Ayla pun bercerita bahwa ia tergoda ke gerai utama Supermama setelah mendengar tagline uniknya ‘semua orang bisa memiliki warisan budayanya sendiri’.
“Yang kusuka, toko ini memadukan artefak budaya, benda sehari-hari serta perasaan mewah. Persis seperti janji mereka di website-nya,” ujarnya.
Supermama Porcelain, produk porselen perusahaan ini, pertama kali hadir pada 2013. Koleksi awalnya langsung menyabet ‘President’s Design Award‘, penghargaan desain bergengsi (dan tertinggi) di Singapura. Mereka terus tumbuh pesat sejak itu. Bahkan, gerainya kini juga hadir di Jewel Changi Airport.
- The Green Collective SG
The Green Collective SG berawal di Tanjung Katong Road dari sekumpulan toko semi permanen yang menjual produk ramah lingkungan. Semangat kebersamaan mendorong para pebisnis ramah lingkungan ini membuka toko bersama. Kolaborasi dahsyat mereka menghasilkan pusat penjualan produk ramah lingkungan. Hingga saat ini, sekitar 35 merek telah hadir di toko tersebut.
“Belanja di The Green Collective SG membuat lega dan bahagia. Aku selalu menghargai mereka di balik usaha itu yang mendorong gaya hidup ramah lingkungan melalui produknya yang beda,” ujar Ayla.
- National Gallery Singapore
National Gallery Singapore adalah lembaga seni rupa terkemuka dengan koleksi pilihan dari Singapura dan Asia Tenggara. Koleksinya adalah salah satu yang terlengkap di Asia Tenggara. Sebagai kolektor ‘garis keras’, Ayla selalu menyediakan waktu untuk mengunjungi galeri ini. Selain hadir di ekshibisi berkalanya, Ayla juga khusus berbelanja di toko merchandise resmi galeri ini.
“Aku belajar banyak dari galeri ini. Semua karya seni yang disajikan mencerminkan jiwa senimannya. Asyik sekali menikmati sensasi ekspresi yang berbeda dari setiap karya. Bersiap-siap saja untuk dapat kejutan di Gallery & Co, toko merchandise resminya,” terangnya.
- Dempsey Hill
Bekas barak tentara bisa menjadi tujuan para kolektor?
Jawabnya ada di Dempsey Hill, salah satu daya tarik wisata Singapura. Dengan menyandang nama mantan jenderal Inggris yang ditugaskan di Singapura pada Perang Dunia II, Dempsey Hill sekarang terkenal sebagai tempat bersantai, makan, berkumpul dan (tentu saja) mencari benda antik.
“Bagiku, Dempsey Hill sangat unik. Karena dekat dengan Singapore Botanic Gardens yang relatif tenang, kawasan ini memberi atmosfer yang kaya bagi pengunjungnya. Ini salah satu tempat pilihan bagi kolektor barang antik dan kekayaan budaya oriental. Sejak pertama ke Dempsey Hill, aku merasa menyatu dengan furnitur antik dan restorannya yang nyaman,” jelas Ayla.
“Setelah di-throwback lagi, dalam tahun lalu saja ternyata banyak dan beraneka ragam banget toko-toko seni yang aku datangi dan leisure experience yang sudah aku coba di Singapura. Pandemi global ini membuatku bersyukur akan setiap kenangan dan pengalaman itu. Semoga saja sharing tips-ku dapat menambah ragam destinasi dalam bucketlist Anda,” tutup Ayla.