Home Lifestyle Literasi Digital Sulawesi 2021: Lawan Konten Digital Negatif dengan Karya Positif

Literasi Digital Sulawesi 2021: Lawan Konten Digital Negatif dengan Karya Positif

written by Admin November 24, 2021
Literasi Digital Sulawesi 2021: Lawan Konten Digital Negatif dengan Karya Positif

Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 24 November 2021 di Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Kali ini dengan mengangkat tema ‘Jadi Pembuat Konten yang Hits dan Berfaedah’. Kolaborasi ketiga lembaga tersebut dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Empat narasumber tampil dalam webinar ini, yakni Aktivis Mafindo, Fachruddin Palapa; Influencer dan Aktor, Aldy Yusa Ali; Peneliti dan Pegiat Sosial Budaya, Dr Badruzzaman M.Pd; dan Psikolog dan Dosen serta Asesor, Titin Chomariah S.Psi, M.Psi Psikolog. Sedangkan moderator adalah Rachman Pratama selaku Jurnalis & Youtuber. Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang. Webinar ini diikuti oleh 386 peserta dari berbagai kalangan.

Materi pertama dibawakan Fachruddin Palapa dengan tema ‘Menyongsong Generasi Alpha, Peluang dan Tantangan Keterampilan Digital’. Menurut dia, ciri-ciri generasi alpha, antara lain sejak lahir telah menikmati kecanggihan teknologi serta menjadi generasi paling transformatif ketimbang generasi sebelumnya.

“Orang tua harus siap mendampingi dalam menghadapi perkembangan teknologi digital, serta tahu cara membendung energi yang besar itu menjadi sesuatu yang luar biasa,” katanya.

Selanjutnya, Aldy Yusa Ali menyampaikan paparan ‘Apa yang Boleh dan Tidak Boleh dalam Membuat Konten di Media Sosial’. Ia mengatakan, pedoman konten yang baik memuat informasi tentang solusi atas masalah yang sedang terjadi, informasi yang akurat dan kredibel, serta tidak melanggar hak orang lain. Konten positif nantinya dapat menciptakan rekam jejak sehingga berpotensi membawa peluang yang lebih baik.

“Sebaiknya, konten bersifat orisinal dan menghadirkan sudut pandang unik lainnya,” tuturnya.

Pemateri ketiga, Badruzzaman, memaparkan materi ‘Memahami Multikulturalisme dalam Ruang Digital’. Menurut dia, beberapa larangan berkomentar demi menjaga multikulturalisme antara lain mengenai kondisi fisik seseorang, ras dan etnis, serta agama. Agar dapat bersikap menghargai pendapat orang lain, warganet sebaiknya memahami akan hak orang lain untuk memberikan gagasan dan mengedepankan rasa toleransi.

Adapun Titin Chomariah, sebagai narasumber terakhir, menyampaikan paparan ‘Menganalisis Kasus Cyberbullying dan Cara Menghentikannya’. Ia mengatakan, kiat mendeteksi perundungan atau cyberbullying pada anak adalah anak bersikap gelisah saat menggunakan internet, prestasi akademik menurun, pola tidur dan makan terganggu, serta menarik diri dari aktivitas lingkungan. Sedangkan upaya untuk menghindarinya dapat dilakukan dengan memberi bekal keterampilan sosial pada anak, sehingga ia bisa mengatasi konflik pertemanan dan mengontrol emosi.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, webinar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu Rachman Pratama. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Salah satunya, Rahmat Febriansyah yang bertanya tentang para konten kreator berbahasa kotor yang justru menyalahkan orang tua karena kurang kontrol sehingga si anaknya menonton tayangan yang mereka buat. Menanggapi hal tersebut, Aldy Yusa Ali mengatakan, persoalan ini seharusnya menjadi perhatian semua elemen masyarakat untuk membanjiri internet dengan karya yang positif, sehingga nantinya media sosial akan dipenuhi dengan konten positif.

Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

You may also like

Leave a Comment