Home Lifestyle Pertemuan UE & Maluku Bahas Potensi Dagang & Kerjasama Bisnis

Pertemuan UE & Maluku Bahas Potensi Dagang & Kerjasama Bisnis

written by Admin December 15, 2020
Pertemuan UE & Maluku Bahas Potensi Dagang & Kerjasama Bisnis

Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia melakukan pertemuan kerja secara virtual kepada para pemangku kepentingan di Provinsi Maluku pada hari Senin (14/12) untuk mendiskusikan peluang perdagangan dan investasi.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket mengatakan, ”Provinsi Maluku, dan Indonesia bagian timur pada umumnya, memiliki potensi yang belum tergali untuk perdagangan dan investasi yang lebih besar dengan Eropa. Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) saat ini tengah dirundingkan dan setelah berhasil dirampungkan maka ini akan meningkatkan perdagangan dan memfasilitasi investasi bagi kedua belah pihak. Ini akan mampu menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi.”

”Selama lebih dari 30 tahun, Uni Eropa telah bermitra dengan Indonesia untuk melaksanakan prioritas bersama, termasuk perdagangan dan investasi. Tahun lalu, Uni Eropa meluncurkan program lima tahun yaitu ARISE+ Indonesia Trade Support Facility senilai 15 juta euro.Program ini memberikan dukungan teknis kepada pemerintah Indonesia dan perusahaan-perusahaa nuntuk meningkatkan kapasitas ekspornya dan memenuhi aturan dan standar perdagangan internasional,” ujar Duta Besar Uni Eropa.

“Termasuk dalam program ini adalah bantuan penanganan masalah Sanitary and Phythosanitary (SPS) di bidang perikanan dan pala, dua komoditi penting di Provinsi Maluku,” tambahnya.

Ikan dan udang merupakan komoditas ekspor terbesar Maluku. Pada periode Januari – Oktober 2020 nilai ekspor ikan dan udang mencapai USD37,25 juta, atau setara dengan 74,21% dari total ekspor provinsi.

Dalam pertemuan secara virtual tersebut, Delegasi Uni Eropa bekerja sama dengan Pemda Maluku dan KADIN Maluku menyelenggarakan diskusi panel tentang manfaat CEPA. Panel menghadirkan Marika Jakas, Kepala Bagian Perdagangan dan Ekonomi, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia; Olvy Andrianita, Direktur Pengembangan Produk Ekspor, Kementerian Perdagangan; Wahyuni Bahar, Ketua Komite Tetap Lembaga Multilateral dan Perjanjian Perdagangan Bebas, KADIN Indonesia; dan Wichard von Harrach, Wakil Ketua Kamar Dagang Eropa di Indonesia (EuroCham).

Pada kesempatan ini juga digelar sesi yang membahas potensi ekspor ke negara-negara Eropa, mengetengahkan Dr Anton Lailossa, Kepala BAPPEDA Provinsi Maluku; Sylvie Coulon, Policy Officer Direktorat Kesehatan dan Keamanan Pangan, Komisi Eropa; dan Elvis Pattiselano, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Provinsi Maluku.

Dalam diskusi tersebut, Sylvie Coulon memaparkan persyaratan ekspor ikan dan udang, dua produk ekspor utama Maluku ke Eropa. Permintaan produk perikanan di Eropa terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan pelanggan yang besar, Uni Eropa merupakan pilihan menarik bagi Maluku untuk memperluas dan mediversifikasi pasar ekspornya.

Acara diakhiri dengan sesi mengenai peluang investasi dan kemitraan usaha yang diisi oleh pembicara Frederic Fontan, Wakil Ketua Kelompok Kerja Energi bidang pembangkit listrik, EuroCham; Sam Latuconsina, Ketua KADIN Maluku; dan Suryadi Sabirin, Kepala Dinas PMPTSP Maluku.

Uni Eropa terus meningkatkan hubungan kerja sama dengan pemerintah Indonesia. Setelah Maluku, kunjungan kerja akan diselenggarakan juga pada tahun 2021 denganpemerintah Provinsi Jawa Tengah, Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.

You may also like

Leave a Comment