Home Lifestyle STB Perkenalkan Standar Gelar Acara Aman di Singapura

STB Perkenalkan Standar Gelar Acara Aman di Singapura

written by Admin July 28, 2020
STB Perkenalkan Standar Gelar Acara Aman di Singapura

Sama halnya dengan kebanyakan kegiatan ekonomi lainnya, kegiatan business-to-business (B2B) seperti rapat, konvensi, pameran, dan pameran dagang telah ditunda di Singapura sejak Maret 2020.

Dengan dimulainya kembali kegiatan ekonomi di Singapura, maka Singapore Tourism Board (STB) kini mempersiapkan kembalinya acara-acara B2B yang telah disesuaikan dan aman dalam beberapa bulan mendatang. Terkait upaya tersebut, STB telah mengembangkan kerangka kerja manajemen risiko untuk acara bisnis dengan jumlah peserta hingga 50 orang, berdasarkan standar yang ketat.

STB akan segera menguji coba kerangka kerja ini melalui dua acara percontohan sebelum secara bertahap ditingkatkan ke acara yang lain dan kepada penyelenggara acara (EO).

Di bawah ini merupakan bentuk Kerangka Kerja Manajemen Risiko Acara Bisnis yang Aman dari STB, setiap penyelenggara acara (EO) diwajibkan untuk memenuhi lima standar berikut ini:

  • Melakukan tindakan pengendalian infeksi di setiap tahapan perjalanan peserta acara (sebelum dan sesudah acara);
  • Membatasi jumlah peserta acara;
  • Membatasi kontak dekat antar individu;
  • Memastikan lingkungan yang aman dan bersih;
  • Mempersiapkan penanganan keadaan darurat terkait Covid-19.

Kerangka kerja ini disusun melalui konsultasi dengan para pelaku industri dan diselaraskan dengan praktik terbaik internasional. Hal ini tercipta berdasarkan refleksi dan pelajaran yang diperoleh selama beberapa bulan terakhir, saat bisnis di sektor MICE Singapura dikonseptualisasikan dan diproyeksikan kembali dalam bentuk yang dapat dianggap aman. Selain mengadopsi praktik terbaik dalam aspek keselamatan, kebersihan, dan sanitasi, bisnis MICE Singapura juga telah bereksperimen dengan solusi digital inovatif seperti teknologi untuk mendukung penyelenggaraan acara bisnis virtual dan hybrid.

Salah satunya adalah International Dental Exhibition and Meeting (IDEM), yang mengubah pameran dagang dan konferensi fisik menjadi sepenuhnya acara virtual pada Juni 2020. Dengan konferensi dan pameran digital, acara ini telah menarik hampir 4.000 peserta dan diikuti lebih dari 300 merek dagang dari lebih dari 50 negara. Ini membuktikan bahwa keterlibatan virtual tetap dapat meningkatkan acara tatap muka secara lebih aman dan efektif.

Uji coba acara ‘Hybrid’

Format acara hybrid dengan mengombinasikan sesi tatap muka dan virtual cenderung menjadi norma baru untuk acara-acara bisnis dalam waktu dekat. Untuk mempersiapkan transisi ini, Kerangka Kerja Manajemen Risiko Acara Bisnis yang Aman dari STB akan diterapkan pada dua acara ‘hybrid‘ potensial, yaitu 2020 International Conference on Computational Electromagnetics (IEEE) pada 24 – 26 Agustus 2020 dan Asia Pacific MedTech Virtual Forum 2020 pada tanggal 24 September 2020.

Setiap acara akan menghadirkan maksimal 50 peserta di lokasi, di luar dari sekitar 1.000 peserta lainnya yang akan berpartisipasi secara virtual di kedua acara tersebut.

Diselenggarakan di Asia Tenggara untuk pertama kalinya, 2020 International Conference on Computational Electromagnetics (IEEE) awalnya direncanakan pada Maret 2020, tetapi ditunda karena perkembangan Covid-19. Dalam format hybrid yang baru, sesi akan disiarkan secara online untuk dapat dihadiri oleh para delegasi secara virtual.

Ketua Umum 2020 International Conference on Computational Electromagnetics (IEEE), Prof. Shen Zhongxiang mengatakan, “Kami memilih untuk melanjutkan konferensi kami di Singapura karena rekam jejak yang kuat di negara ini dalam melaksanakan acara bisnis yang berkualitas. Kami memiliki kepercayaan penuh bahwa otoritas Singapura dan mitra acara kami menjalankan langkah-langkah ketat untuk membantu kami menyelenggarakan acara yang aman bagi para peserta kami.”

Selain itu, Asia Pacific Medical Technology Association (APACMed) juga berencana untuk menyelenggarakanacara Virtual Forum 2020 dengan menyertakan elemen hybrid – untuk pertama kalinya bagi asosiasi. Para delegasi dapat ikut ambil bagian dalam berjejaring virtual dan diskusi online, yang juga dapat dilengkapi dengan diskusi panel sekaligus sesi networking secara tatap muka.

Kedua acara tersebut dipilih sebagai acara percontohan karena penyelenggara telah secara aktif melibatkan pengelola lokasi acara dan STB untuk memeriksa Langkah-langkah Manajemen yang Aman (Safe Management Measures atau SMM) yang diperlukan untuk menyelenggarakan acara secara aman. Jika kedua acara ini berjalan lancar, STB dapat mengizinkan acara B2B serupa lainnya dengan menerapkan langkah-langkah manajemen yang diperlukan untuk dilanjutkan secara bertahap.

Berkolaborasi Bersama Industri

Untuk memberikan panduan lebih lanjut terkait bisnis MICE, STB dan Enterprise Singapore (ESG) bekerja sama dengan Singapore Association of Convention and Exhibition Organisers and Suppliers (SACEOS) akan merumuskan Industry Resilience Roadmap (IRR), atau Peta Jalan Ketahanan Industri – sebuah kemitraan publik-swasta yang berfokus pada tiga tujuan strategis: menetapkan standar terbaik di kelasnya untuk prosedur keamanan baru bagi pelaksanaan acara, menciptakan model bisnis yang adaptif dan fokus pada kapasitas digital dan mengembangkan jalur pengembangan profesional di dunia pasca Covid-19.

IRR akan berfungsi sebagai panduan bagi para penyelenggara acara di Singapura seiring dengan persiapan mereka untuk menyelenggarakan kembali acara-acara B2B lainnya secara aman di Singapura dan pemulihan berkelanjutan.

Chief Executive Singapore Tourism Board, Keith Tan mengatakan, “Sektor acara bisnis Singapura telah menunjukkan daya tahannya selama periode yang sulit ini, dan kami berterima kasih atas inovasi dan kemampuan mereka untuk beradaptasi. Meski Covid-19 telah sangat berdampak pada industri ini, saya yakin Singapura akan menjadi contoh dalam menata ulang definisi acara bisnis yang aman dan berkualitas tinggi. Bersama dengan pelaku industri, kami ingin menetapkan Singapura sebagai tujuan utama dunia untuk acara bisnis yang aman, terpercaya dan inovatif.”

Presiden SACEOS, Aloysius Arlando menyampaikan, “Saat ini, industri kami berada di persimpangan yang strategis, dan saya berbesar hati bahwa banyak anggota dan pemain industri kami telah memanfaatkan krisis ini sebagai peluang untuk berinovasi dan meningkatkan keterampilan. Kami mengambil pendekatan menyeluruh untuk menetapkan standar operasi yang aman dan bisnis yang tangguh. Bersama dengan STB dan pelaku industri, kami telah menyusun kebijakan dan kekuatan bersama untuk merumuskan IRR dan memastikan Singapura dapat terus menjadi tujuan kompetitif; simpul global Asia untuk dunia yang aman saat Covid-19.”

You may also like

Leave a Comment